JaBoDeTaBek Unggulan

Ratusan Hadirin Ikut Sosialisasi 4 Pilar di Asril Center

EksNews | Acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Asril Center, Cipinang Muara, Jakarta Timur berlangsung khidmat namun meriah dengan kehadiran ratusan tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, Lembaga Swadaya Masyarakat, maupun warga sekitar. Bertindak sebagai tuan rumah adalah Mayor Jenderal TNI (Purn) H Asril Hamzah Tanjung, SIP, politisi Gerindra yang saat ini menjabat Wakil Ketua Komisi I DPR RI yang membidangi masalah pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelijen.

“Tujuan pelaksanaan sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar dapat dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Asril di acara yang berlangsung pada Kamis, 31 Januari 2018 malam. Ia menjelaskan, sosialisasi empat pilar merupakan kewajiban pimpinan dan anggota MPR RI dalam rangka membangun kepribadian bangsa, meningkatkan nilai-nilai kebangsaan dan penerapannya di tengah masyarakat.

Empat pilar yang disosialissikan itu, kata dia, pertama, Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Kedua, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai konstitusi Negara atau landasan hukum. Ketiga, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan keempat yaitu Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan Bangsa Indonesia untuk mempersatukan perbedaan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Asril Hamzah Tanjung juga menegaskan, “Empat pilar kebangsaan harus ditanamkan dalam jiwa setiap warga Indonesia sejak dini, khususnya generasi muda sebagai penerus cita-cita bangsa. Penanaman dan penguatan itu harus dimulai sejak dini agar bangsa Indonesia tetap kokoh dan terhindar dari berbagai ancaman. Empat pilar berperan dalam menopang terbentuknya karakter bangsa dan untuk memperkuat karakter bangsa asalkan kita sebagai anak bangsa mau menghargai dan menjadikan empat pilar sebagai pedoman berbangsa dan bernegara.”

Namun, kata Asril yang pernah menjadi Kepala Staf Kostrad itu, membangun karakter bangsa tak cukup hanya dengan membangun karakter anak-anak atau pemudanya saja. Yang paling utama haruslah dengan memperbaiki sistem kehidupan berbangsa dan bernegara ini terlebih dahulu. Intinya, bangsa ini harus bisa merumuskan sistem berbangsa dan bernegara Indonesia secara benar dan berkeadilan, sehingga semua potensi bangsa merasa dihargai oleh negara. Karena bangsa ini tidak akan bisa maju, kalau tidak didukung oleh kerja maksimal semua pihak.

“Jadi upaya membangun karakter bangsa Indonesia haruslah diawali dari membangun sistem ketata-negaraan yang benar dan adil terlebih dahulu, baru yang lainnya. Dengan demikian upaya-upaya yang dilakukan untuk memperbaiki bangsa itu, tidak menjadi sia-sia,” tegas legislator dari Partai Gerindra yang terdaftar sebagai caleg di Dapil Jakarta Timur ini. (Kiky Afriansyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.