EksNews | Kokoh Afiat menjabat Direktur Utama klub sepak bola Indonesia, Persija Jakarta, menggantikan Gede Widiade. Gede bersama Chief Operating Officer (COO) Persija Rafil Perdana telah mengumumkan pengunduran dirinya di Kantor Persija Jakarta, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Kokoh masih belum menyampaikan pernyataan tentang jabatan barunya. Namun, menurut rencana ia akan bertemu dengan media pada Jumat, 8 Februari 2019 dalam sesi latihan Persija Jakarta di lapangan PS AU TNI Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Namun, Kokoh Afiat pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Liga Indonesia (LI). Ia terpilih bersama Joko Driyono (Jokdri) yang kembali dipercaya menjadi CEO PT LI pada 2014. Jokdri kini menjabat Plt Ketua Umum PSSI setelah Edy Rahmayadi mengundurkan diri.
Selama menjadi Direktur Keuangan PT LI, Kokoh Afiat sering terlibat dalam acara pelatihan yang melibatkan klub peserta kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Sebagai direktur keuangan PT LI, Kokoh Afiat berurusan dengan nilai komersial hak siar klub sepak bola Indonesia.
Sedangkan lebih 10 tahun lalu, 2008, Kokoh Afiat pernah bertugas sebagai Wakil Ketua Panita Pelaksana (Panpel) semifinal dan final Copa Dji Sam Soe 2007 di bawah Badan Liga Indonesia. Panitia mencetak 74.500 tiket untuk laga semifinal. Panpel memberikan diskon 75 persen untuk tiket kategori 3 bagi suporter yang membeli secara kolektif melalui koordinator sehingga harganya turun dari 20.000 per lembar menjadi 5.000 rupiah per lembar.
“Secara yuridis mundur 1 Februari karena kami berdua baru datang dari Turki tanggal itu. Kami mengajukan pengunduran diri secara yuridis dari PT Persija secara struktural,” kata Gede di Kantor Persija, Rabu malam, 6 Februari 2019.
Sedangkan pengumuman pengunduran diri di Kantor Persija, kata Gede, sebagai informasi kegiatan perusahaan, kegiatan korporasi biasanya. “Saya dan Rafil telah mencapai apa yang kita sepakati bersama, antara pengurus di Persija,” lanjut Gede, “bahwa secara formal menargetkan dalam tiga tahun mencapai puncak, itu bisa terwujud di tahun kedua.”
Gede bilang, bersama Rafil telah melaporkan kepada pemegang saham bahwa tugasnya sudah selesai. “Kami ingin menyerahkan kewenangan kepada pemberi mandat agar bisa diambil langkah-langkah lebih lanjut,” kata Gede.
Ternyata pemegang saham menyetujui keputusan Gede dan Rafil untuk undur diri dari Persija. Meski ditawari posisi Direktur Olahraga, Gede menolak.
Pemegang saham mayoritas Persija Jakarta adalah PT Jakarta Indonesia Hebat (JIH) setelah mengambil alih 80 persen saham pada awal 2018 menyusul lilitan utang klub Liga 1 yang mencapai hampir Rp100 miliar. Di JIH, Jokdri dan Kokoh adalah pendiri perusahaan.
“Mereka telah melakukan kegiatan reorgarnisasi dengan pergantian direksi. Secara struktural saya dan Rafil sudah tidak di organisasi lagi,” sambung Gede.
Dengan kesuksesan Persija menjadi Juara Liga 1 pada 2018, tampaknya perkembangan bisnis klub ini menjadi menarik. Kita tunggu saja.