Daerah

Rentetan Gempa di Papua, Jatim, dan Banten

EksNews | Rentetan gempa kembali mengguncang berbagai wilayah Indonesia. Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan terjadi tiga gempa dengan kekuatan cukup besar pada Kamis, 14 Februari 2019.

Akun Instagram @infobmkg menyebutkan ketiga gempa tersebut terjadi di sekitar Sarmi, Papua; Malang, Jawa Timur; dan Lebak, Banten.

Gempa pertama terjadi di Sarmi, Papua pada pukul 03.38 WIT dengan kekuatan magnitudo 4,8. Pusat gempa berada pada koordinat 1.93 Lintang Selatan (LS) hingga 138.52 Bujur Timur (BT), tepatnya di darat pada 26 km barat daya Sarmi, Papua dengan kedalaman 22 km.

Dari laporan masyarakat yang diterima BMKG, dampak gempa berupa guncangan yang dirasakan dalam skala I-II MMI di Sarmi. Ditinjau dari lokasi espisenter dan kedalaman hiposenternya, gempa di Sarmi, Papua ini merupakan gempa dangkal yang terjadi pada region Lanjur Anjak Mamberamo.

Namun, gempa ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut dan memicu gelombang tsunami. Hasil monitoring BMKG hingga pukul 04.00 WIT tidak ada aktivitas gempa susulan.

Selanjutnya, pada pukul 02.58 WIB, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang diguncang gempa. Gempa berkekuatan magnitudo 5,0 ini terletak pada koordinat 9.35 Lintang Selatan (LS) dan 112.51 Bujur Timur (BT). Pusat gempa berlokasi di laut pada jarak 134 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan kedalaman 69 km.

Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, BMKG menyebut gempa di Malang ini terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar Oblique Naik (Oblique Thurst Fault).

Guncangan gempa dilaporkan terasa di MMI III Donomulyo, MMI II-III Selopuro, MMI II-III Wlingi, MMI II-III Kota Blitar dan MMI III Bantur. Berdasarkan informasi yang diterima BMKG, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan akibat dari gempa tersebut.

Hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut dan memicu gelombang tsunami. Hasil monitoring BMKG hingga pukul 03.25 WIB tidak ada aktivitas gempa susulan.

Lantas gempa juga terjadi di Pulau Jawa tepatnya di Lebak, Banten. Gempa berkekuatan magnitudo 5,2 ini terjadi pada pukul 06.41 WIB.

Pusat gempa berada di laut 79 km barat daya Lebak, Banten. Tepatnya pada koordinat 7.07 Lintang Selatan (LS) hingga 105.75 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 21 km. Berdasarkan posisi pusat gempa bumi, kedalaman dan fokal mekanisme oblique normal, kejadian gempa bumi kemungkinan besar berasosiasi dengan aktivitas intraslab, bagian lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah.

Guncangan gempa dirasakan hingga MMI III Malingping, MMI III Cijaku, MMI III Panggarangan, MMI III Bayah, MMI III Ciptagelar, MMI III Wanasalam dan MMI II Pelabuhan Ratu. Meski berpusat di laut, gempa ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut dan memicu gelombang tsunami.

Nah, gempa bumi dapat terjadi di mana dan kapan saja, maka dari itu kita harus selalu waspada dan antisipasi. Ikuti petunjuk dari pihak yang memiliki wewenang dan pemahaman cukup, bukan info simpang-siur atau malah menyesatkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *