Nasional

Kilas Balik Sejarah Sumpah Pemuda 1928

Oleh Eddy Santana | Anggota DPR RI

Rasanya sulit kita membayangkan Indonesia akan merdeka pada 17 Agustus 1945, jika tidak ada suatu peristiwa bersejarah yang sangat penting, heroik, dan patriotik yang dilakukan oleh para pemuda Indonesia 17 tahun sebelum Indonesia merdeka, yaitu menggelar Kongres Peuda II pada 27-28 Oktober 1928.

Dalam tekanan penjajah Belanda pada waktu itu, para pemuda yang dipelopori oleh delapan tokoh yang masih relatif belia dari segi usia. Namun, mereka berani berinisiatif menyelenggarakan Kongres Pemuda II waktu itu. Sungguh bisa dikatakan para aktivis pemuda yang masih berjuang di masing-masing organisasi dan kelompok kedaerahan akhirnya bersepakat dengan semangat persatuan mendeklarasikan Sumpah Pemuda.

Pada saat itu pula untuk pertama kalinya Wage Rudolf Supratman dengan biolanya menggemakan lagu Indonesia Raya yang sangat menggetarkan hati, jiwa, dan raga para pemuda peserta Kongres Pemuda II.

Dalam catatan sejarah, delapan tokoh pemuda pelopor Sumpah Pemuda tersebut adalah

  1. Soegondo Djojopoespito, 23
    Ketua Kongres Pemuda II, aktivis Perhimpunan Pelajar Indonesia.
  2. Mohammad Yamin, 25,
    Salah satu penggagas Kongres Pemuda II, selaku Sekretaris Kongres, perumus teks Sumpah Pemuda yang juga sebagai utusan Jong Sumatranen Bond.
  3. Soenario Sastrowardojo, 26
    Kakek dari Dian Sastrowardojo (aktris) ini bertindk sebagai Penasihat Kongres, seorang pengacara aktif saat itu, menyampaikan pidato Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia.
  4. Wage Rdolf Supratman, 25
    Dalam Kongres Pemuda II memperkenalkan lagu ciptaannya, Indonesia Raya, yang akhirnya menjadi lagu kebangsaan Indonesia.
  5. Djoko Marsaid
    Berperan sebagai Wakil Ketua Kongres, juga menjadi utusan Jong Java
  6. Amir Sjarifuddin, 21
    Bendahara Kongres dan turut merumuskan teks Sumpah Pemuda
  7. Sarmidi Mangoensarkoro, 24
    Penggagas juga menjadi pembicara dalam kongres, isi pidatonya mengenai pentingnya pendidikan anak dan pemuda secara demokratis.
  8. Sie Kong Liong,
    Menyediakan tempat Kongres dan pemondokan peserta, dan pondokan tersebut kini menjadi Museum Sumpah Pemuda.

Masih ada lagi beberapa tokoh yang berperan, antara lain Kasman Singodimedjo, Johanes Leimena, Mohammad Roem, Kartosoewirjo, dan Adnan Kapau (AK) Gani. Semuanya menunjukkan keragaman Indonesia namun sanggup bersatu untuk meraih kedaulatan sebagai bangsa yang mandiri.

Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-91, 28 Oktober 2019. Bersatu kita maju!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *