EkBis

Lumayan, Laba WIKA Gedung Masih Tumbuh 4,8% di Kuartal III 2019

Eksnews | PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk atau WIKA Gedung membukukan laba bersih sebesar Rp302,6 miliar hingga kuartal III 2019. Laba itu meningkat 4,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu (year on year/yoy) yang tercatat sebesar Rp 288,7 miliar.

Peningkatan laba anak perusahaan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini terjadi di tengah kondisi pendapatan yang sedang seret. Tercatat pendapatan per September 2019 sebesar Rp 3,36 triliun atau turun 12,9 persen dalam periode setahun.

“Periode yang sama tahun lalu pendapatan tercatat Rp 3,86 triliun,” sebagaimana keterangan keterbukaan informasi, Selasa, 29 Oktober 2019. Turunnya pendapatan perseroan didorong oleh melemahnya pendapatan jasa konstruksi.

Laba bersih WEGE berasal dari pendapatan bersih yang senilai Rp3,37 triliun meskipun turun 12,91 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp3,87 triliun.

Pendapatan perseroan didominasi oleh jasa konstruksi senilai Rp3,25 triliun, diikuti oleh sektor properti senilai Rp72,80 miliar. Selain itu, terdapat juga pendapatan dari konsensi senilai Rp13,67 miliar dan industri senilai Rp36,02 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan belum mencatatkan pendapatan dari dua sektor ini.

Beban pokok penjualan menurun dari Rp3,45 triliun menjadi Rp3,00 triliun. Dari sini, perseroan membukukan laba kotor senilai Rp368,4 miliar pada akhir September 2019. Laba kotor ini lebih rendah dibandingkan dengan akhir kuartal III/2018 yang senilai Rp416,71 miliar.

Pendapatan lain-lain perseroan mengalami kenaikan seperti pendapatan lain dari Rp40,28 miliar menjadi Rp40,72 miliar dan bagian laba ventura bersama melonjak dari Rp13,71 miliar menjadi Rp61,50 miliar. Di sisi lain, beberapa pos beban lain-lain perseroan berhasil ditekan, seperti beban lainnya, beban usaha, dan beban pajak final.

Sepanjang Januari hingga September 2019 WEGE mendapatkan kontrak baru sebesar Rp5,2 triliun. Jumlah ini hanya 43 persen dari target sebesar Rp11,98 triliun. Sebanyak 11 persen dari kontrak baru tersebut berasal dari pemerintah, 60 persen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan 29 persen dari swasta.

Kontrak baru yang diperoleh perusahaan di antaranya proyek Jakarta International Stadium (JIS) terbesar di Asia Tenggara, yang mampu menampung hingga 82.000 penonton. Proyek ini akan dikerjakan dalam waktu 26 bulan. Selain itu, proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) yang akan diselesaikan selama 18 bulan.

Lantas proyek Masjid Terapung di Bandung, Jawa Barat. Proyek masjid ini dinilai cukup rumit sebab seluruh bangunannya menggunakan kaca dengan ukuran yang berbeda-beda, dan tinggi menara 90 meter.

Dengan perolehan kontrak baru tersebut maka total kontrak yang diterima (order book) WIKA Gedung mencapai Rp16 triliun atau 70,23 persen dari target order book tahun ini sebesar Rp 22,78 triliun. Harap maklum, kita harus menunggu pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.~Heldi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.