EksNews | Masih belasan orang belum jelas keberadaannya terkait kecelakaan tragis Bus Sriwijaya di Tikungan Lematang Indah, Desa Pelang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, Senin, 23 Desember 2019 malam. Kabid Humas Polda Sumsel Komisaris Besar Supriadi mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara diketahui terdapat 54 penumpang termasuk sopir dan kondektur saat bus dari Bengkulu ke Palembang mengalami kecelakaan.
Dari jumlah tersebut, sudah ditemukan 40 orang. Secara rinci, 27 korban ditemukan meninggal dunia sementara 13 lainnya selamat dalam kondisi luka-luka. Sebanyak 14 lainnya dinyatakan masih hilang. Tim gabungan kepolisian, TNI, BPBD, serta SAR masih melakukan evakuasi di radius lima kilometer dari lokasi kejadian.
“Itu hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), sementara seperti itu. Untuk pemicu, penyebab kecelakaan sendiri belum bisa dipastikan. Informasi tim di lapangan sopirnya diduga mengantuk, tiga kali hampir tabrakan,” ujar Supriadi, Selasa, 24 Desember 2019.
Sopir bus bernama Fery yang turut menjadi korban tewas menyulitkan proses penghitungan jumlah penumpang sebenarnya. Begitu juga kondektur bernma Yuda yang tewas dalam kecelakaan itu.
Sedangkan tim evakuasi masih melakukan penyisiran dalam radius lima kilometer dari lokasi kejadian. Tim mencari korban yang mungkin terbawa hanyut oleh aliran derasnya aliran Sungai Lematang di awal musim penghujan kali ini.
Bus Sriwijaya yang mengangkut 50-an penumpang itu melintas dari arah Bengkulu menuju Kota Palembang. Sekitar pukul 23.00 WIB Senin malam itu, bus yang dikemudikan oleh Ferry menabrak dinding pembatas jalan. Bus melaju masuk ke jurang sedalam kurang lebih 150 meter dan jatuh ke tengah aliran sungai Lematang, di Pagaralam.
Berikut daftar korban yang berhasil diidentfikasi, bersumber Kepolisian Resor Kota Pagar Alam dan Kepolisian Daerah Sumsel:
Korban selamat:
- Basarudin, 43, asal Tanjung Serut, Bengkulu.
- Hepriadi 31, asal Bengkulu.
- Hasanah 52, asal Desa Tanjung Suko, Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir.
- Sukiyem 43, asal Desa Lubuk Selandak, Kecamatan Terambang Jaya, Kota Prabumulih.
- Aisyah Awaliah Putri, 9, asal Kota Bengkulu.
- Ariri, 14, asal Desa Perajin, Kabupaten Banyuasin.
- Lukman, 43, Swasta, asal kelurahan Sungai Hitam, Kecamatan Muara Bangka Hulu, Bengkulu.
- Aldi, 18, asal Desa Jejawi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
- Riduan, 44, asal Desa Kinono Sari, Kelurahan Banjar Sari, Kabupaten Enggano Bengkulu Utara.
- Darusalam, 35, Pandai Besi, Desa Sakatiga, Kabupaten OKI.
- Riki, 25, asal Desa Kemang, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang.
- Haris Krisyanto, 19, asal Desa Alas Bangun, Kecamatan Pinang Raya, Bengkulu Utara.
- Khadijah, 68, asal Perumnas Baru Blok A2, Bengkulu.
Korban meninggal dunia yang berhasil diidentifikasi antara lain.
- Rizki Saputra, asal Pergito, Muara Enim.
- Sonia, 17, asal Pergito Muara Enim.
- Kelvin Andeka, asal Dusun Kepayang Bengkulu.
- Okti karusniati, 35, asal Jalan Kuala Lempung, Ratu Agung, Bengkulu.
- Fadhil, 10 asal Dusun Marya Mula, Pondok Kuba, Bengkulu Tengah.
- Rahmat Hidayat, asal Ulu Musi, Desa Air Kelisar, Empat Lawang.
- Farel, asal Desa Kepayang, Bengkulu.
- Fery Aprizal, 34, asal Perumahan Yasera Damai, Sako Kenten, Palembang.
- Belum diketahui identitas.
- Nanik, asal Ulu Musi, Empat Lawang.
- Ulul, asal Banyuasin.
- Yasiroh, asal Bengkulu.
- Ayu Intan Sekarwati, 9 asal Ramanjaya, Muko-muko, Bengkulu.
- Melia Sapira.
- Efran Fadilah Akbar, asal Kepayang Bangkulu.
- M Akbar Prabowo, 13, asal Prajen, Banyuasin.
- Metriani Andeka, 43, asal Dusun Kepayang, Bengkulu.
- Ali Jaya, asal Gandaria, Bengkulu.
- Ilyas, asal Demang Lebar Daun, Pelambang.
- Jimmi Yuda Sanjaya, 23, asal Empat Lawang.
- Identitas belum diketahui.
- Warsono, asal Maryana, Banyuasin.
- Imron, asal Enggano, Bengkulu.
- Rosita, 50, asal Sriwijaya Kape Sidorejo Pasar, Muara Enim.
- Feri, 48, asal Ratu Samban, Bengkulu.
- Dwi Sunarto, 56, asal Desa Bukit Semidang, Bengkulu Tengah.
- Raihan Gani, 5.
Di sisi lain, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak segera diusutnya penyebab kecelakaan yang menimpa Perusahaan Otobus (PO) Sriwijaya di Pagar Alam, Sumatera Selatan. Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mendesak Kepolisian dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengusut penyebab kecelakaan tersebut.
“YLKI mendesak kepolisian dan Kemenhub/Dishub setempat untuk segera mengusut penyebabnya. YLKI menduga dengan kuat penyebabnya adalah antara rem blong [technical factor] dan atau human factor, faktor manusia,” ungkapnya, Selasa, 24 Desember 2019. ~Eduar Suryadi/Suharta Dismansidi