EksNews | Pengembangan penyidikan terhadap peredaran narkoba di wilayah hukum Polda Metro Jaya sepanjang Desember2019 – Januari 2020 mengantarkan petugas ke sumber pasokan barang laknat itu. Walhasil, Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya menemukan lima hektare ladang ganja di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.
Pada periode yang sama, polisi juga menyita 1,34 ton ganja siap edar. Kebanyakan berasal dari jaringan yang mendapat pasokan dari Madina. Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengungkapkan, selain sumber pasokan dan barang bukti siap edar, petugas Direktorat Narkoba dan jajaran Polres di wilayah Polda Metro Jaya juga mengamankan 19 orang tersangka dan satu antaranya tewas karena melawan petugas.
Hasil pengembangan keterangan dari para tersangka, kata Kapolda, polisi mengarah ke sebuah ladang di hutan wilayah Kabupaten Madina. “Tim bergerak ke wilayah terpencil yang dibutuhkan waktu 6 jam berjalan kaki menuju ladang ganja itu. Ladang ganja itu berada di tengah hutan pengunungan,” ujar Irjen Nana Sudjana di Mapolda Metro, Jalan Sudirman Jakarta Selatan, Rabu, 22/1/20.
Ternyata lokasi hutan yang lazim disebut kawasan Simpang Pahu itu berada di Desa Banjarlancat, Kecamatan Panyabungan Timur, Madina. Dari hasil penelusuran, ditemukan ladang ganja siap panen. Nana menyebut, ladang ganja tersebut luasnya mencapai lima ha. “Siap panen dengan tinggi tanaman berkisar 100-200 sentimeter,” ungkapnya.
Sementara, untuk seluruh anggota yang ikut dalam pengungkapan ladang ganja tersebut, pihaknya akan memberikan reward. Sebab, dengan pemberian penghargaan ini akan memacu semangat seluruh anggotanya dalam mengungkap narkoba.
“Tentunya saya akan berikan penghargaan. Saya juga akan mengajukan ke Kapolri terkait penghargaan ungkapan ini,” tuturnya.
Kemudian, untuk anggota Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Briptu Ilham yang sempat jatuh ke dalam jurang dirinya akan mendapat penghargaan khusus. Sebab, Ilham sudah bersusah payah hingga mengorbankan nyawanya dan sempat terjatuh ke dalam jurang sedalam 10 meter.
“Ya memang anggota di sana ada suka duka dan penuh resiko dan saya akan berikan penghargaan karena ini suatu prestasi. Kita harus perhatikan dan memberikan atensi,” tandasnya. ~Abus Tarbian