EksNews | Tim Subdit Resmob Polda Metro Jaya menciduk geng motor merangkap penjambret ponsel dengan cara sadis, melukai korbannya dengan celurit. Dari 10 anggota geng motor yang menamakan dirinya Akram ini tujuh pelaku sudah mendekam dalam tahanan, tiga lagi dalam pengejaran.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan, beberapa anggota geng ini malah masih di bawah umur. Petugas Resmob menciduk tujuh pelaku usai merampas ponsel di beberapa lokasi. “Wilayah operasinya, di Jalan Raya Bekasi dan kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur yang berdekatan lokasinya,” kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jumat, 21/2/20.
Yang sadis, dari empat tempat kejadian perkara, pelaku membacok semua korbannya. “Tersangka F berperan sebagai eksekutor, NL menakut-nakuti korban, sementara AH berperan sebagai joki,” ujar Yusri.
Empat tersangka lainnya, kata Yusri, belum akan dibuka identitasnya lantaran masih di bawah umur. Tapi semua anggota geng Akram ini adalah anak baru gede yang putus sekolah. “Yang paling muda 15 tahun bertindak sebagai eksekutor,” ungkapnya.
Lantas, dari tiga yang masih buron. lanjut Yusri, salah satunya adalah otak atau kepala geng motor Akram. “Inisialnya A. Dia yang mempersiapkan semua keperluan anggota gengnya,” ujarnya.
Sebelum melakukan aksinya, mereka berkumpul untuk merencanakan perampasan ponsel tersebut. “Jadi mereka berangkat menggunakan empat sepeda motor dengan 10 orang dan tiap motor ada yang membawa celurit. Jadi satu motor ada yang boncengan dua dan tiga orang,” katanya.
Nah, mereka lantas mencari tempat tongkrongan anak-anak muda yang menjadi sasaran kejahatannya. “Tapi, tak pandang korban juga. Ada tukang nasi goreng yang dirampas ponselnya dan dibacok,” kata Yusri.
Kini yang sudah tertangkap dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan, dengan ancaman maksimal sembilan tahun penjara. Sedangkan yang masih buron, boleh jadi sudah mendengar teman-temannya kena ciduk. ~Abus Tarbian