EksNews | Terkait pencegahan dan upaya mengatasi penyebaran penyakit melalui virus corona (Covid-19), polisi ikut sibuk dengan menindak tegas tindakan penimbunan masker yang belakangan ini melonjak harganya. Salah satu tindakan polisi adalah mengamankan pelaku dan menyita hampir 600 ribu masker kesehatan di sebuah gudang kawasan Neglasari, Kabupaten Tangerang, Banten.
“Betul! Masih didalami,” kata Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan, Selasa malam, 3/3/20. Menurut Iwan, tim Subdit Industri dan Perdagangan (Indag) Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya menggerebek gudang Neglasari itu sekitar pukul 15.00 WIB sore.
Dikonfirmasi pada Rabu pagi, 4/3/20, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan, terduga penimbun masker tak memiliki izin edar dari otoritas terkait, sehingga turut dinyatakan ilegal. “Mereka tidak memiliki izin edar dari Kemenkes,” ucap Yusri.
Dari penggerebekan itu, kata Yusri, tim Ditkrimsus mengamankan dua orang yang diduga pemilik gudang. “Pemilik barang (inisial) HER dan DEN,” tuturnya
Sedangkan barang buktinya terdiri dari sebanyak 180 karton yang berisi 360 ribu masker dari pemilik inisial HER, dan 214 ribu masker dari DEN, total keduanya 574 ribu masker yang diduga sengaja ditimbun.
“(Dari) HER 180 karton, 360.000 (masker) merek remedi, (dari) DEN sebanyak 107 karton 214.000 merek volca dan well best,” tambahnya.
Terhadap kedua orang diduga pemilik tersebut, petugas memeriksa perbuatan dan motifnya. Polisi juga melakukan koordinasi dengan ahli kesehatan dalam menyelidiki kasus ini.
Sebelumnya, pada Jumat, 28/2/20, Polda Metro Jaya juga mengegrebek penimbun masker di sebuah gudang kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Namun masker yang disita baru 30 ribu helai, sedangkan pemilik gudang berada di luar negeri.
Terkait hal ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk menindak pelaku penimbunan dan penjualan masker dengan harga di luar kewajaran.
“Saya juga sudah memerintahkan Kapolri untuk menindak tegas pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang memanfaatkan momentum seperti ini dengan menimbun, masker terutama. Ini masker dan menjualnya lagi dengan harga yang sangat tinggi,” ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa, 3/3/20.
Jokowi mengingatkan kepada pihak-pihak yang mencari keuntungan berlebih di saat kondisi seperti ini. Ia pun mengaku telah mengecek stok masker di pasaran, dan mendapati sejumlah jenis masker yang langka keberadaannya.
“Menteri cek, tetapi dari info yang saya terima, stok dalam negeri kurang-lebih 50 juta. Memang pada masker tertentu itu yang langka,” tuturnya. ~Abus