EksNews | Setelah menyumbangkan sabun cuci tangan untuk mencegah penularan virus corona penyebab penyakit Covid-19 melalui Kementerian Dalam Negeri, PT Wilmar Nabati Indonesia bersama Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia menyumbangkan produk serupa ke Polda Metro Jaya. Staf Khusus Mendagri Kastorius Sinaga mengantarkan sumbangan itu pada Kamis, 30/4/20.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan, bantuan yang diterima oleh Polda Metro Jaya kali ini adalah 25 tangki masing-masing berisi 300 liter sabun cuci tangan. “Kita melihatnya sebagai empati kepada kepolisian. Nantinya, akan sampai juga kepada warga masyarakat,” kata Yusri di Mapolda.
Menurut Yusri, sabun cuci tangan ini memang diperlukan untuk para petugas polisi yang bertugas di lapangan. “Ada kegiatan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), namun justru personel Polda Metro Jaya banyak yang terjun untuk mengawalkebijakan itu,” kata Yusri.
Ya misalnya saja petugas yang mengawal kebijakan larangan mudik, pembatasan transportasi, kegiatan perdagangan dan perkantoran., bahkan pemakaman dengan prosedur tetap Covid-19. Dengan begitu, sabun cuci tangan akan diperlukan minimal setiap kali petugas selesai dengan satu pekerjaan.
Sedangkan Kasto, Stafsus Mendagri, mengungkapkan, bantuan sabun cuci tangan ini sejak awal terkait dengan upaya Mendagri Tito Karnavian menggerakkan sumber daya Indonesia seluas-luasnya untuk menghadapi Covid-19. ada satu kesempatan ketika kunjungan ke Sumatera Selatan, lanjut Kasto, PT Wilmar Nabati Indonesia yang beroperasi di sana menanggapinya dengan menawarkan produk ini.
“Biasanya Wilmar dikenal dengan produk minyak goreng dari kelapa sawit juga biofuel bahan bakar nabati. Namun, sabun cuci tangan ini sebenarnya produk turunan juga dari kelapa sawit,” kata Kasto. Menurut dia, sejumlah penelitian menyimpulkan virus corona terlindung oleh lapisan lemak sehingga dapat dicegah infeksinya dengan larutan penghancur lemak seperti penggunaan sabun ketika mencuci tangan.
Kasto juga menjelaskan, produk ini buatan pabrik Wilmar di Gresik, Jawa Timur. Dengan begitu, industri kelapa sawit Indonesia juga sudah menghilir. Dapat membantu pencegahan wabah penyakit virus corona (Covid-19) pula. ~Abus
