EksNews | Wakapolda Kalteng Brigjen Pol Indro Wiyono Alumni Akabri Bagian Kepolisian Kelas 1989 mendukung program solidaritas sosial alumni angkatannya untuk warga terdampak wabah penyakit virus corona dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terutama di wilayah desa tertinggal di tempatnya bertugas. Indro Wiyono pun turun langsung menunjukkan solidaritas sosial angkatannya dengan turun langsung ke lokasi untuk membagi-bagikan 400 paket sembako pada Minggu, 31/05/20.
Bersamaan dengan itu Wakapolda memanfaatkan pula kesempatan ini untuk menyampaikan pesan Kamtibmas kepada warga masyarakat menjelang diberlakukan tatanan hidup baru atau yang sering disebut new normal. ”Tidak ada cara lain kecuali patuh dan taat terhadap aturan pemerintah untuk memutus mata rantai penyerabaran virus Covid-19 serta harus bisa meningkatkan kesabaran, tawakal dan perbanyak dzikir dan doa,” ujarnya.
Wakapolda Indro pun mengingatkan agar masyarakat lebih disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker setiap keluar rumah, jaga jarak dan selalu cuci tangan sebelum masuk ke gedung, pertokoan, pasar, atau tempat-tempat umum lainnya.
Dalam pembagian sembako itu Indro membagikan paket yang masing-masing berisi beras lima kg, minyak satu liter, kecap satu botol, gula pasir satu kg, teh satu box kecil dan ikan sarden satu kaleng. Ia berharap sembako tersebut dapat membantu meringankan beban warganya.
Salah satu warga penerima bantuan bahan poko, Kamil, merasa bersyukur mendapat perhatian dan bantuan dari program Solidaritas Sosial Alumni AKABRI 1989. ”Kami merasa nyaman dan tenteram dengan kehadiran Bapak bapak Polisi yang datang ke kampung kami dengan membawa makanan pokok dan barang barang yang kami butuhkan saat ini,” ujarnya.
Pembagian sembako Program Solidaritas Sosial Alumni AKABRI 1989 dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Ketua Panitia Pelaksana Baksos Solidaritas Sosial AKABRI 1989 adalah Brigjen Pol Andhi Hartoyo. Menurut Andhi, jumlah paket sembako yang disiapkan sebanyak 24.000 paket dimana pendistribusiannya dilakukan oleh masing-masing LO (penghubung) di masing-masing wilayah seluruh Indonesia.
”Jumlah paket sembako yang akan dibagikan keseluruh wilayah Indonesia diperkirakan sebanyak 24.000 paket. Pendistribusian sembako ke wilayah wilayah akan ditunjuk masing masing LO yang bertanggung jawab sampai ketempat tujuan yang sudah ditentukan kemudian dikoordinasikan dengan wilayah yg akan menerima sembako,” kata Andhi Hartoyo.
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 131 Tahun 2015 Tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019, wilayah tertinggal di Kalimantan Tengah berlokasi di Kabupaten Seruyan. Namun, dengan mewabahnya Covid-19 dan dampaknya, kabupaten lain pun mungkin mulai masuk kategori tertinggal.
Sedangkan Anggota Dewan Perwakilan Daerah yang juga Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu mengungkapkan di Kalimantan Tengah penyaluran bansos kalah cepat dari beberapa daerah lain akibat berubah-ubahnya kebijakan yang dibuat pemerintah pusat. “Informasi itu saya terima dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMDes) Provinsi Kalimantan Tengah dan P3MD Barito Selatan serta Kepala Desa saat melaksanakan reses secara daring (dalam jaringan),” kata Teras Narang di Palangkaraya, Kamis, 21/5/20. ~Abus