EksNews | Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Badya Wijaya menghadiri FGD (Focus Group Discusion) tentang Radikalisme dan Anti-Pancasila di Hotel Royal Palm Cengkareng, Selasa, 14/07/20. FGD ini adalah salah satu program Polri yang diprakarsai oleh Direktorat Binmas untuk menjembatani masyarakat dalam rangka mencari solusi pemecahan permasalahan atau isu aktual yang berkembang.
FGD kali ini mengundang beberapa Narasumber antara lain Romo Antonius Benny Susetyo Pr MIkom (BPIP), Prof. Dr. KH Dede Rosyada, M.A (FKUB) serta Brigjen. Pol. Drs. Herman Chaidir (BNPT). Bertindak sebagai Moderator adalah Direktorat Pembinaan Masyarakat Sabena, S.Ikom., M.Ikom., (Universitas Mercubuana).
Sedangkan peserta FGD yang hadir sebanyak 60 orang yang terdiri dari Forum Kemitraan Religi Kamtibmas (FKRK) dan anggota penggiat Polda Metro Jaya. Selain Kombes Badya, dari jajaran Ditbinmas Polda tampak AKBP Asep I. Rosadi, M.P.A., (Wadirbinmas) dan AKBP A.Yani (Kasubdit Bintibsos), Kompol. Indra Maulana Saputra, S.H., S.I.K., M.Si.
Sedangkan materi pembahasan dalam acara ini antara lain “Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia” yang dilanjtkan dengan sesi tanya jawab bersama Romo Antonius Benny Susetyo, Pr., M.I.Kom. Sedangkan Prof Dr. K.H. Dede Rosyada, M.A. menyampaikan materi “Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara dalam Sudut Pandang Keagamaan“. Kemudian Brigjen. Pol. Drs. Herwan Chaidir, dengan Materi “Menelisik Akar Radikalisme dan Anti Pancasila”.
Sejumlah pointer menonjol dari FGD ini antara lain adalah perlunya menguatkan pemahaman Pancasila serta antisipasi terhadap bahaya era digitalisasi dalam memecah belah persatuan bangsa. Utamanya mengenai pentignya skap bijak dalam memanfaatkan media sosial. ~Abus