EksNews | Sejumlah warga mengeluhkan sikap Lurah Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten. Persoalannya, Pak Warji, nama lurah itu, mengusir warga dan membentak-bentak ketika berlangsung pembagian bantuan sosial di lokasi SMP 23 Tangerang, kawasan Kampung Sawah, di sisi utara jalan Tol Jakarta-Merak pada Minggu, 19/7/20.
Bob Margani, 42, salah seorang warga, mengemukakan pengalamannya mengambil bansos di sekolah yang sedang tutup sejak masa PSBB hingga AKB sekarang ini. Datang ke lokasi pada 09.30 pagi, Bob diminta oleh petugas penanganan dana Bansos agar mengisi Formulir pembukaan rekening Bank BJB untuk mencairkan dana haknya.
Namun ia sempat bertanya, “Apakah wajib membuka rekening lagi di bank yang sama? Saya sebelumnya telah memiliki rekening di BJB,” ungkapnya kepada sang petugas.
Tidak mendapat jawaban dari petugas, akhirnya Bob secara spontan meminta petugas agar dirinya bisa dipertemukan dengan Lurah Warji. Saat Pak Warji datang, terjadi dialog yang ternyata berlanjut dengan debat.
Bob bercerita, Pak Lurah menjelaskan dengan nada keras, seperti seorang preman dan tidak menunjukkan sikap sumpah jabatannya untuk melayani masyarakat. Bahkan Lurah sempat mengusir Bob Morgani.
“Kalau mau ikutin prosedur dan mau isi formulir itu silakan!!! Kalau nggak keluar!!!” kata Bob mengulang ucapan lurah Warji.
Mendapat perlakuan seperti itu Bob berniat melaporkan hal ini kepada Camat maupun Inspektorat, agar tindakan Lurah Panunggangan Utara itu dikoreksi. Sedangkan Sekretaris Kelurahan Panunggangan Utara, H Jubaidi, menyatakan akan berusaha menyelesaikan soal ini secara kekeluargaan.
“Ini persoalan warga. Kita coba selesaikan secara kekeluargaan,” ungkap Jubaidi. ~Abus