EksNews | Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) menyepakati pembagian dividen tunai sebesar Rp6,158 miliar atau 20,48 persen dari laba bersih tahun buku 2019. Selain itu, Rapat yang sama juga menyepakati perubahan susunan direksi dan komisaris perusahaan yang beroperasi di Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan itu
“RUPST sepakat penggunaan laba bersih SMBR tahun buku 2019 sebesar Rp30,072 miliar, ditetapkan dividen payout ratio sebesar 20,48 persen dengan total nilai dividen tunai sebesar Rp6,158 miliar,” ungkap Direktur Utama (Dirut) SMBR, Jobi Triananda Hasjim dalam pernyataan resmi di Jakarta, Rabu, 5/8/20. Ia menjelaskan, sisa laba bersih sebesar Rp23,913 miliar akan ditetapkan sebagai cadangan lainnya.
Mengenai perubahan susunan direksi dan komisaris, Jobi mengemukakan, landasannya adalah kebutuhan menghadapi tantangan BUMN ini di masa mendatang. Perubahan itu antara lain menggantikan Dede Parasade yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pemasaran dengan Mukhamad Saifudin.
Selanjutnya, Harjanto yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama digantikan oleh Franky Sibarani. Dewi Yustisiana yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris independen digantikan oleh Endang Tirtana. Kiki Rizki Yoctavian juga berhenti dari jabatan Komisaris karena berakhirnya masa jabatan.
Dengan demikian, susunan pengurus perseroan yang baru berdasarkan keputusan RUPST Tahun Buku 2019 terdiri dari Komisaris Utama dijabat oleh Franky Sibarani, Komisaris dijabat oleh Oke Nurwan, dan Komisaris Independen dijabat oleh Darusman Mawardi dan Endang Tirtana.
Sedangkan Direktur Utama dijabat oleh Jobi Triananda Hasjim , Direktur Produksi & Pengembangan dijabat oleh Daconi, Direktur Keuangan dijabat oleh M. Jamil. Sedangkan Direktur Umum & SDM dijabat oleh Amrullah dan Direktur Pemasaran dijabat oleh Mukhamad Saifudin.
Jobi Triananda Hasjim juga menyampaikan bahwa perseroan berhasil mencatatkan volume penjualan sebesar 2.119.772 ton. Angka ini hampir sama dibandingkan tahun 2018 di tengah kondisi industri semen yang masih oversupply dan melambatnya pertumbuhan permintaan semen di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
“Kinerja penjualan SMBR tersebut masih lebih baik daripada total konsumsi semen di Sumbagsel yang berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI) turun hingga 9,3 persen di sepanjang 2019 yang menjadi pasar utama SMBR,” ungkapnya. ~Heldi