EksNews | Sejumlah alim ulama, para ustaz, dan tokoh masyarakat se Jakarta bersepakat dan mendeklarasikan “Kebangsaan Alim Ulama dan Pengukuhan Da’i Kamtibmas Polda Metro Jaya”. Pengukuhan Dai Kamtibmas berlangsung di Gedung BPMJ, Polda Metro Jaya, Rabu, 3/2/21.
“Ini adalah tindaklanjut perintah dari bapak Kapolri untuk membangun pendekatan yang lebih humanis, membangun komunikasi dengan umat, dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga Polda Metro Jaya, menginisiasi melantik DAI Kamtibmas,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam acara itu.
Selain Kapolda Metro, turut hadir dalam acara pelantikan antara lain Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, dan para Pejabat Utama Polda Metro Jaya. Kapolda menjelaskan, Dai Kamtibmas akan berkeliling menyebarkan pesan-pesan Kamtibmas. Salah satunya terkait dengan protokol kesehatan.
“Dalam rangka menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas. Lebih khusus tantangan terkini, terkait dengan ketaatan protokol kesehatan, ada 31 yang di Polda, masing-masing polres juga memiliki dai Kamtibmas. Ini yang akan keliling dari masjid ke masjid, mudah-mudahan nanti akan bertambah,” ujarnya.
Irjen Fadil juga menghargai program ini dan berharap dengan dilantiknya Dai Kamtibmas, situasi di Jakarta dan sekitarnya semakin kondusif. “Saya berharap dengan adanya Dai Kamtibmas maka kita dapat melawan hoax, ujaran kebencian dan lain sebagainya yang dapat menghancurkan negeri ini,” ujarnya.
Sedangkan, Dirbinmas Polda Kombes Pol Badya Wijaya menegaskan, adanya peran Dai Kamtibmas sangat penting. Menurut dia, dai kamtibmas bisa menjadi salah satu ujung tombak untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme di masyarakat.
“Menyampaikan kebaikan untuk masyarakat akan sangat pas jika juga dilakukan melalui dai. Untuk itu, Polda Metro Jaya membentuk Dai Kamtibmas” ujar Badya
Di sisi lain, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menjelaskan Ustaz, Kiai, Khatib yang dilantik menjadi DAI Kamtibmas memiliki tujuan membangun masyarakat DKI Jakarta beradab, bermartabat, santun, berakhlak, jauh dari radikalisme dan ekstremisme.
“Semuanya punya komitmen yang sama. Tapi tugas pertama yang sekarang harus dijalankan adalah sosialiasi Protokol Kesehatan, itu tugas pertama, selanjutnya mendorong masyarakat DKI, masyarakat yang beradab bermartabat dan berbudaya,” tandasnya. ~Abus