JaBoDeTaBek Unggulan

Balap Liar di Sudirman, Poengky: Ditlantas Polda Metro Jaya Kecolongan

Eksnews – Video viral di media sosial yang menutup Jalan Jenderal Sudirman dari unggahan di akun Instagram  @merekamjakarta. Terlihat puluhan motor berjejer menutup akses jalan, yang akhirya kebut-kebutan pada waktu hampir bersamaan melaju mengarah ke Jembatan Semanggi, pada Jumat (18/2/2022) sekitar pukul 01.00 WIB.

“Puluhan pemotor berjajar dan menutup Jalan Jenderal Raya Jenderal Sudirman, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Setelah beberapa saat, puluhan pemotor tersebut memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi ke arah Jembatan Semanggi,” tulis keterangan di Instagram akun merekamjakarta dalam postingannya seperti dilihat pada Sabtu (19/2/2022).

Polda Metro Jaya sendiri turun tangan menyelidik video viral tersebut dan mencocokkannya dengan kamera tilang elektronik E-TLE.

Dikonfirmasi, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo  Yogo menyebut pihaknya akan mempelajari rekaman video yang viral tersebut. Polda Metro Jaya juga bakal mencocokan video viral itu dengan  E-TLE.

“Video ini sedang kita pelajari. Kita cocokan juga dengan data E-TLE,” papar Sambodo.

Sedangkan, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) merespons aksi sejumlah pemotor yang menutup Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Seusai melakukan aksi penutupan jalan, para pemotor itu melakukan aksi kebut-kebutan.

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menilai polisi kecolongan atas aksi para pemotor itu. Pasalnya, kata dia, tidak mungkin ada aksi kebut-kebutan bilamana ada polisi yang berpatroli.

“Seharusnya kalau ada polisi yang jaga atau patroli enggak mungkin ada balap liar. Jadi, dianggap kecolongan sampai harus mengecek ETLE,” kata Poengky, Sabtu (19/2/2022).

Poengky berharap aksi serupa tak terulang kembali. “Diharapkan tidak terjadi lagi,” kata Poengky.

Menurut Poengky, penindakan tidak hanya dilakukan para pemotor di Jalan Jenderal Sudirman, tetapi kawasan lain yang melakukan tindakan serupa.

“Mereka selain membahayakan diri sendiri, juga membahayakan orang lain yang menggunakan jalan raya,” kata Poengky.

Poengky berharap polisi melakukan tindakan preventif dan preemtif untuk mencegah balap liar, termasuk sering berpatroli.

“Street race yang digagas Polda Metro Jaya bertujuan untuk mencegah balap liar adalah kegiatan baik, tetapi saat naiknya pandemi Covid-19 memang sebaiknya ditunda pelaksanaannya, dan diganti patroli rutin,” pungkas Poengky Indarti. (Abus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.