Unggulan

Pertamina Group Teken 9 Memorandum of Understanding EBT

EKSNEWS.ID | Komitmen PT Pertamina (Persero) dalam mengembangan bisnis Energi Baru & Terbarukan (EBT) untuk masa depan. Langkah visioner itu diwujudkan melalui kerja sama dengan berbagai mitra strategis.

Kerja sama itu direalisasikan Pertamina Group dengan meneken 9 Memorandum of Understanding (MoU). Rinciannya, 5 MoU diteken oleh PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), 3 MoU ditandatangani PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk, serta 1 MoU dilakukan oleh Fungsi Research Technology and Innovation (RTI) Pertamina.

Penandatanganan MoU tersebut berlangsung saat acara The 11th Indonesia Energi Baru, Terbarukan & Konservasi Energi Conference & Exhibition (EBTKE ConEx), Ice BSD City, Tangerang, Banten, Rabu (12/7).

Direktur Utama Pertamina NRE, Dannif Danusaputro menuturkan kerja sama melalui MoU tersebut untuk pengembangan teknologi, pengembangan bisnis, dan juga aplikasi renewable energy. Baik dalam bentuk project maupun kerja sama jangka panjang dengan dilakukan kajian terlebih dahulu.

Salah satu pilar untuk dekarbonisasi dari NZE road map Pertamina adalah bagaimana kita bisa menciptakan bisnis-bisnis baru, bisnis yang berbasis energi dari renewable energy,” jelas Dannif.

Direktur Utama PGE, Julfi Hadi juga mengatakan hal yang senada, bahwa penandatanganan MoU ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dari PGE, yang semula 700 megawatt, bisa meningkat mencapai 1 gigawatt.

Di samping itu, MoU yang dijalin ini juga menjadikan project-project PGE menjadi lebih komersial, khususnya dalam hal produk turunan yaitu Hydrogen. Selain itu hasil MoU ini juga akan dikembangkan pemanfaatan teknologi yang dapat menjadikan aktifitas operasi menjadi lebih efisien.

“Insya Allah dalam dua tahun targetnya PGE membuat perusahaan PGE menjadi one gigawatt company. Kami ada tandatangan dengan partner, intinya supaya maju cepat dan membuat komersial geothermal lebih baik,” ungkap Julfi.

Sementara itu, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan kerja sama dengan berbagai mitra strategis dalam hal pengembangan bisnis EBT ini sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 dan transisi energi yang digulirkan Pemerintah Indonesia.

Karenanya, Pertamina akan terus bergerak maju untuk mendorong capaian target NZE 2060 dan transisi energi di masa depan.
Kami tidak bisa bergerak sendiri, perlu kolaborasi dari banyak pihak, salah satunya dalam bentuk kerja sama dengan partner strategis yang kita bangun hari ini,” ujar Fadjar.

Adapun dalam penandatanganan 9 MoU ini turut hadir Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution, Senior Vice President (SVP) Research Technology and Innovation (RTI) Pertamina Oki Muraza.

Untuk Pertamina NRE, penandatanganan MoU yang dilaksanakan antara lain, pemanfaatan EBT di lingkungan Stasiun Kereta Cepat Jakarta ke Bandung (KCJB) dengan PT KCIC dan MoU Green Ventures Investment Platform dengan MDI Ventures.

Selain itu Pertamina NRE juga menandatangai MoU Ammonia Hijau menggunakan Energi Nuklir dengan Chargé d’Affaires Embassy of Kingdom of Denmark dan MoU kerja sama terkait Pemanfaatan Jalur Pipa untuk Transportasi Hydrogen ke Singapura dengan PT Transportasi Gas Indonesia.

Sedangkan sebagai sinergi antar Pertamina Grup, Pertamina NRE juga melaksanakan MoU terkait komersialisasi Carbon pada Produksi Listrik Bisnis Geothermal setara 40 MW dengan PT Pertamina Patra Niaga dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.

Kemudian MoU yang dilakukan PGE antara lain Pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi Seulawah 2×55 MW dengan PT Pembangunan Aceh (PEMA), MoU South Sumatera Grid Resources Confirmation berkapasitas mencapai 900 MW dengan Chevron New Energy International Pte Ltd, dan MoU Binary Technology 210 MW dengan KS Orka Renewables Pte. Ltd.

Sementara untuk Fungsi RTI melaksanakan MoU dengan Mitsui & CO, terkait dengan Implementasi Teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di area Sumatra Tengah.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.(hel/CN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *