Eksekutifnews – Kelompok Relawan pendukung pasangan calon Presiden Prabowo Subianto dan calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dari kalangan putra-putri TNI-Polri yang dikenal dengan Gerakan Anak Kolong Prabowo Gibran (GRAK PAGI), menggelar Silaturahmi Kebangsaan di Ballroom Jakarta Theater, Jumat (2/2/2024).
Silaturahmi yang bertemakan Pemilu Damai Untuk Indonesia tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, purnawirawan serta kelompok-kelompok relawan Prabowo Gibran.
Tampak hadir di jajaran tamu undangan antara lain Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar beserta Ibu Linda Agum Gumelar, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, serta Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman.
Sementara itu dalam sambutan pembukanya, Toro Sudarmadi selaku Ketua Dewan Pembina GRAK PAGI menyatakan bahwa pemimpin yang diperlukan oleh Indonesia kedepan, adalah pemimpin yang telah berpengalaman, mengutamakan stabilitas, mengedepankan keberlanjutan kebijakan-kebijakan yang sudah baik, serta mampu mempersatukan bangsa dan mempertahankan NKRI.
“Kualitas pemimpin yang demikian, tentunya hanya ada pada Bapak Prabowo Subianto. Oleh karena itu, jangan lupa pada tanggal 14 Febuari 2024 kita gunakan hak pilih kita untuk memilih dan memenangkan Prabowo Gibran,” ujar Toro Sudarmadi.
Senada dengan Toro, Komandan Nasional GRAK PAGI Bambang Dirgantoro menyampaikan bahwa sejak pertama kali dibentuk hingga hari ini, Grak Pagi telah melakukan konsolidasi dengan rekan-rekan sesama “Anak Kolong”, di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Grak Pagi, bersama-sama dengan organ relawan Prabowo-Gibran lainnya, juga telah melaksanakan sejumlah kegiatan antara lain pengobatan gratis dan bakti sosial dalam rangka mensosialisasikan visi dan misi Prabowo-Gibran.
Sedangkan Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar dalam pesan kebangsaannya menyampaikan, bahwa relawan Prabowo-Gibran harus menjaga situasi tetap aman dan kondusif menjelang hari pemilihan. Hal ini demi terlaksananya suksesi kepemimpinan Indonesia secara lancar dan baik.
“Tidak perlu terprovokasi oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab. Kita fokus memenangkan Prabowo-Gibran dan menjaga situasi tetap kondusif,” ujarnya.
Agum menjelaskan dalam pemilu, seluruh peserta termasuk pasangan capres cawapres bersaing untuk merebut suara rakyat. Persaingan politik jangan dianggap sebagai peperangan di medan tempur
“Ini kontestasi politik. Proses pemilu, proses demokrasi. Jadi, saya tidak setuju kalau ada paslon menyatakan ini perang. No, ini bukan perang,” jelas Agum.
Agum bilang, seluruh pasangan capres-cawapres merupakan saudara sebangsa dan setanah air. Maka itu, menurutnya, selisih pendapat tak boleh dipendam terlalu lama.
“Kita menganggap pak Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai rival. Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga rival, bukan musuh. Rival harus dikalahkan dalam suatu kontes demokrasi. Mereka semua saudara kita, sahabat saya semua,” tuturnya.
Agum mengingatkan pentingnya dalam membangun kedewasan berpolitik. Selain itu, ia menyebut perlu mengedepankan keberagaman dan persatuan, agar tetap dijunjung tinggi dalam pesta demokrasi 5 tahunan tersebut.
“Jadi, di sini, diharapkan kedewasaan kita dalam demokrasi. Kedewasaan itu apa, cerdas dalam memilih. Kedua, perbedaan-perbedaan yang ada pada kita harus berakhir ketika pilpres selesai,” terang Agum.
Pada kesempatan tersebut juga disampaikan pesan video dari calon presiden Prabowo Subianto yang sedang melakukan kampanye nasional.
“Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya pada GRAK PAGI, khususnya Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar dan Toro Sudarmadi selaku Pembina GRAK PAGI. Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh lintas agama.