EKSNEWS.ID | Jakarta – Viral! Konten Tik Tok dan Instagram oleh penebar informasi yang menyebutkan ada aliran dana sebesar Rp25 miliar per bulan yang diterima Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto untuk mengamankan blending(oplos: red) BBM Pertamina Patra Niaga.
Hal tersebut membuat Ketua Presidium Indonesian Civilian Police Watch (ICPW), Bambang Suranto angkat bicara terhadap sikap orang-orang yang tidak bertanggung jawab dalam menyesatkan informasi secara sistematik.
“Sebuah niat yang ingin mengaburkan
persoalan konstruksi kasus korupsi minyak mentah Pertamina Patra Niaga dengan menciptakan opini tidak berdasar,” kata eks aktivis 98 ini, di Jakarta, Sabtu, 8 Maret 2025.
Tampak dalam video yang beredar selain Kapolda Metro dalam kasus tersebut ada juga keterlibatan Menteri BUMN Erick Thohir dan Boy Thohir dari “bocornya dokumen penyidikan”.
Bamsur-panggilan akrabnya mengatakan agar lebih teliti dalam memperoleh informasi. “Ini sebagai bentuk platform digital negatif dalam interaksi media sosial,” ujarnya.
Namun demikian, ICPW meyakini Kapolda Karyoto terus bergerak dan bertranformasi di institusi seragam berwarna coklat ini. “Pembaruan kepemimpinannya jelas, kok,” imbuhnya.
Selain itu, kata dia penyebar video media sosial ini ke Karyoto telah membangun kegaduhan. “Dan ini sama aja character assassination (pembunuhan karakter: red), ini pelanggaran, layak diusut penyebar video medsos ini karena sudah buat kegaduhan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kejagung menyebut telah menemukan 144 bundel dokumen terkait kasus korupsi minyak mentah setelah menggeledah rumah Mohammad Riza Chalid di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis kemarin (27/02/2025).
Disampaikan, Kejaksaan Agung saat ini terus mengusut kasus korupsi tata kelola Bahan Bakar Minyak (BBM) di PT Pertamina Patra Niaga. Diingormasikan kasus yang merugikan negara Rp 193,7 triliun ini, Kejaksaan Agung sudah menetapkan 9 (sembilan) orang sebagai tersangka. ( Abus)