EKSNEWS.ID | Jakarta, 20 September 2025 – Indonesia Design District (PIK 2) menjadi arena kompetisi yang tak biasa dengan kehadiran Office Grand Prix (0GP) 2025, balapan kursi kantor pertama di Indonesia yang memadukan ergonomi, strategi tim, dan adren alin.
Siapa bilang kursi kantor hanya untuk duduk diam?
Digagas oleh FIRM, merek furnitur kantor modern di bawah naungan Malka, ajang ini lahir dari komitmen membangun budaya kerja yang dinamis, kolaboratif, dan fungsional.
Setelah sukses mencuri perhatian ribuan pengunjung pada tahun sebelumnya, OGP kembali dengan lintasan lebih menantang, jumlah peserta lebih banyak, dan atmosfer kompetisi yang makin sengit.
“Kami ingin menunjukkan bahwa kursi kantor bukan sekadar soal kenyamanan, tetapi juga tentang bagaimana ia mendukung performa, refleks, dan kerja tim.
OGP adalah metafora dunia kerja modern: cepat, cerdas, dan saling mendukung” ujar Bayu lchsan, Marketing Manager FIRM.
60 Pembalap, 8 Putaran, 1
Tujuan: Strategi & Kecepatan Sebanyak lebih dari 60 peserta dari 20 tim perusahaan akan melaju dalam 8 putaran, melewati rintangan taktis dan estafet antar anggota.
Ini bukan sekadar lomba seru-seru an karena setiap kursi yang digunakan adalah kursi kantor ergonomis berstandar tinggi, dirancang untuk stabilitas, kelincahan, dan respons, bahkan saat dikebut dalam kecepatan tinggi.
Semakin seru dengan pergantian pembalap yang diperbolehkan di tiap putaran setelah melewati pos estafet dan menyelesaikan misi.
Setiap manuver, switching, hingga posisi duduk adalah bagian dari strategi seperti dinamika kerja profesional yang penuh taktik dan kolaborasi.
OGP 2025 bukan sekadar atraksi, tetapi kampanye untuk mengedukasi profesional muda, HR, dan pemilik bisnis tentang pentingnya ergonomi dan ruang kerja fleksibel.
Melalui acara ini, FIRM menegaskan bahwa produk furnitur bukan hanya menunjang performa, tapi juga membangun ruang kerja yang kolaboratif, sehat, dan adaptif.
Sebagai bagian dari Indonesia Design Week 2025, OGP menargetkan lebih dari 10.000 pengunjung dalam sembilan hari, melibatkan pelaku industri kreatif, arsitek, desainer interior, hingga media nasional. ( Abus)