Politik Wawancara

Asril H Tanjung: Mari Matangkan Demokrasi

Mayjen TNI Purnawirawan Asril Hamzah Tanjung berkarir di Angkatan Darat hingga menjabat Kepala Staf Kostrad (Kaskostrad). Pasca purnawira, ia berpolitik dan terpilih menjadi anggota DPR RI 2014-2019 dan duduk sebagai Ketua Komisi I yang membidangi masalah pertahanan, intelijen, luar negeri, komunikasi, dan informatika. Namun sebelumnya, lelaki kelahiran Sawahlunto, Sumatera Barat, 68 tahun lalu itu juga pernah menjadi Ketua Gerakan Seribu Minang. Pada Pemilu Legislatif 2019, ia mencalonkan diri lagi di Dapil Jakarta I. Kiki Afriansyah menemuinya untuk wawancara singkat berikut:

Apa motivasi Anda maju lagi sebagai Calon Anggota Legislatif
Pertama, perintah Ketua uMum Gerindra Prabowo. Yang kedua saya merasa memang masih banyak masalah-masalah masyarakat yang belum kita tuntaskan pada periode yang lalu. Nah, maksud saya pada periode ini kita perbaiki secara ekonomi maupun sosial sehingga Indonesia lebh baik lagi. Apalagi kalau Presiden pilihan rakyat adalah yang dapat memimpin Indonesia. Menurut saya itulah latar belakangnya sehingga saya mencalonkan diri lagi.

Bagaimana hubungan dengan konstituen Anda?
Selama lima tahun terakhir, ya 80 persen sudah saling mengenal dengan saya di daerah pemilihan DKI Jakarta 1 yang meliputi Jakarta Timur. Yang penting ke depannya kehidupan konstituen dan seluruh rakyat Indonesia ini menjadi lebih baik siapapun presidennya. Tapi saya pribadi berharap tentu saja presiden terpilih nanti adalah Ketua Umum partai saya, Pak Prabowo Subianto.

Apa saja yang Anda lakukan dalam kampanye Pilpres?
Pertama, kita mengajak masyarakat untuk mengenal calon Presiden dan Wakil Presiden kita. Jadi, kita perkenalkan visi dan misinya agar masyarakat dapat menilai, jika Prabowo dan Sandi Uno memimpin Indonesia, maka Indonesia akan seperti apa. Prinsipnya kita mengajak masyarakat untuk membangun bersama-sama. Visi dan misi Prabowo-Sandi itu bukan janji-janji muluk karena masyarakat kita juga sudah semakin cerdas secara politik dan mampu menilai visi-misi itu.

Bagaimana dengan munculnya calon anggota legislatif baru yang lebih populer?
Ndak apa-apa. Itu semua ada mekanismenya. Mekanismenya sama dengan yang lama. Saya sekarang malah nomor urut 2. Masing-masing memiliki konstituen yang berbeda. Bagus juga nomor 2, Prabowo Capres nomor 2, Gerindra nomor 2, Asril Tandjung juga nomor 2. Jadi, ndak masalah.

Maksudnya?
Saya sudah bergerak selama lima tahun berhubungan dengan konstituen dan memperjuangkan kepentingannya. Memang harus berbagi waktu dengan kunjungan kerja ke daerah lain di samping berkunjung ke dapil Jakarta 1 di timur ini. Nah, caleg-caleg baru ini mungkin terkenalnya saja, namun masyarakat tidak tahu juga apa yang telah ia lakukan. Tapi kita berharap bahwa Gerindra di Dapil saya yang hanya satu kursi sekarang bisa dua bahkan tiga kursi.

Tentang Pemilu Legislatifnya bagaimana?
Ya kita harapkan Pemilu terlaksana dengan lancar aman, tertib, serta yang terpenting jujur dan adil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.